Jangan Panik Saat Menghadapi Alergi Pada Anak. Tetap Waspada!

alergi pada anak
www.cekalergi.com

Saat terjadi alergi pada anak mungkin panik adalah salah satu reaksi yang paling sering muncul pada Bunda. Memang, ini adalah hal yang bisa dibilang cukup memusingkan bagi kalangan ibu-ibu muda atau ibu yang baru saja menghadapi hal ini untuk pertama kalinya. Padahal, sebenarnya ini bukanlah suatu masalah yang berbahaya bagi kesehatan Si Kecil.

Memang, ada beberapa jenis alergi yang bisa berakibat cukup fatal bagi kesehatan dan keselamatan Si Kecil. Namun, mayoritas jenis alergi tidak terlalu membahayakan keselamatan Si Kecil. Hal yang harus Bunda perhatikan pada kasus alergi adalah reaksi anafilaksis. Reaksi ini adalah reaksi alergi berat yang terjadi setelah adanya kontak dengan zat penyebab alergi melalui produksi histamin dan IgE.

Apa Itu Reaksi Anafilaksis yang Terjadi Saat Alergi Pada Anak Menyerang?

Bunda jangan panik saat Si Kecil mengalami reaksi anafilaksis. Beberapa reaksi anafilaksis yang patut Bunda waspadai adalah berikut ini:
  • ·         Muncul rasa gatal berlebih dan juga bintik kemerahan di seluruh tubuh.
  • ·         Mengi atau sesak napas hingga berbunyi
  • ·         Pembengkakan pada wajah
  • ·         Bibir membiru
  • ·         Gangguan pada tenggorokan
  • ·         Mual, muntah dan sakit perut
  • ·         Demam yang sangat parah

Meskipun berbahaya namun reaksi anafilaksis bukanlah sesuatu yang harus Bunda takutkan. Yang harus segera Bunda lakukan adalah segera mengawasi kondisi pernapasan Si Kecil. Jika pernapasan Si Kecil semakin memburuk hingga membuat ia tersedak maka segera atasi hal tersebut. Lalu bantu Si Kecil dengan memosisikan tubuhnya hingga ia dapat bernapas dengan lancar. Lalu sentuh bagian kaki dan tangan Si Kecil, jika terasa dingin maka Bunda harus menghangatkan bagian tersebut dengan menutupnya dengan selimut.

Untuk melakukan pertolongan pertama Bunda bisa memberikan adrenalin autoinject. Adrenalin autoinject adalah obat adrenalin sekali pakai yang cara penggunaannya adalah dengan disuntikkan pada otot Si Kecil. Obat jenis ini bisa Bunda temukan dengan mudah di apotek. Jika kondisi semakin memburuk maka jangan ragu lagi untuk membawa Si Kecil ke dokter, rumah sakit atau klinik terdekat agar mendapatkan penanganan yang lebih baik.

Mencegah Alergi Pada Anak

Untuk mencegah alergi secara tepat maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui alergennya. Jika alergen sudah diketahui maka mencegah alergi bukanlah sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Beberapa saran dari pakar kesehatan ini mungkin akan sangat membantu para Bunda dalam menghindarkan alergi pada Si Kecil.

Menjaga kebersihan dan kondisi rumah adalah satu hal yang mutlak harus dilakukan. Di dalam rumah yang kotor maka reaksi alergi akan lebih mudah terjadi. Debu, kelembapan dan hewan kotor seperti tikus akan menjadi penyebab alergi yang cukup memusingkan. Oleh karena itu, kebersihan rumah harus selalu dijaga setiap saat.

Saat Si Kecil keluar rumah maka Bunda wajib untuk memakaikan masker jika memang Si Kecil memiliki alergi terhadap debu dan udara kotor. Memperbanyak konsumsi vitamin C pada Si Kecil juga sangat memengaruhi kondisi kesehatan Si Kecil. Hal-hal sederhana ini jika Bunda lakukan setiap saat maka kondisi kesehatan Si Kecil akan selalu terjaga dan terhindar dari alergi pada anak.

5 Tips Untuk Memilih Susu Formula yang Baik Untuk Bayi


www.cekalergi.com
Banyaknya susu formula yang beredar di pasaran membuat Ibu harus waspada dan mempelajari beberapa tips tepat untuk memilih susu formula terbaik untuk bayi. Berikut tipsnya:

Kualitas dan Keamanan Susu

Susu formula yang aman untuk dikonsumsi oleh bayi adalah susu formula yang diproduksi dengan mengikuti standar Good Manufacturing Product (GMP) dan berada di bawah pengawasan ketat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh badan otoritas yang berwenang. Beberapa diantaranya adalah  EU (European Union), U.S FDA (the United States Food and Drug Administration), dan peraturan perundang – undangan yang berlaku di Indonesia. dan susu formula yang baik seharusnya juga telah melalui uji rutin yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Pilih yang Sesuai dengan Kondisi Bayi

Dalam memilih susu formula, Ibu harus paham betul tentang kondisi anak. Ibu harus mencermati sensitifitas yang mungkin muncul saat bayi diberikan susu formula. Hal ini wajib karena jika sampai salah susu formula, maka fungsi organ bayi akan terganggu.

Pilih Sesuai dengan Usia Bayi

Susu formula harus dipilih sesuai dengan usia anak. Susunan zat yang dibutuhkan untuk setiap usia sangat berbeda. Oleh karena itu, Ibu haruslah memperhatikan usia si kecil dengan susu formula yang akan diberikan kek bayi. 

Harga dan Merk

Kandungan gizi pada susu formula dengan berbagai merk sebenarnya sama saja. Hal ini karena produsen menciptakan susu formula mengacu pada standar Recommended Dietary Allowance (RDA) dalam komposisi kalori, vitamin, dan mineral yang lengkap dan seimbang sesuai dengan kebutuhan bayi demi mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Begitu pula dengan merk susu formula.

Cocok atau tidaknya susu formula terhadap anak adalah tergantung dari penerimaan organ tubuh anak. Bisa jadi, anak tidak cocok dengan susu formula dengan merk terkenal dan harga yang mahal.

Komposisi Susu Formula

Jangan suka terkecoh dengan apa yang ditawarkan oleh iklan. Biasanya iklan akan menayangkan susu formula yang memiliki berbagai macam tambahan zat gizi yang belum tentu anak butuhkan. Oleh karena itu sebelum membeli susu ada baiknya untuk berkonsultasi kepada dokter kepercayaan. Dibawah ini terdapat daftar nilai gizi yang kurang lebih terkandung Di dalam ASI tiap 100 ml:
  • Protein 1, gram
  • Lemak 4,2 gram
  • Karbohidrat 7 gram
  • Laktoferin 250-270
  • Vitamin A 60 mcg
  • Vitamin D 0,01 mcg
  • Vitamin C 3,8 mcg
  • Kalsium 35 mg
  • Fosfor 15 mg
  • Besi 76 mcg
  • Natrium 15 mg
  • Ig A 119,6 mg
  • Ig G 2.9 mg
  • Ig M 2,9 mg
  • Lisosin 24,3-27,5 mg

2 Jenis Susu Formula Bayi


www.cekalergi.com

Anak adalah investasi masa depan yang pertumbungan dan perkembangannya harus dipantau dengan baik oleh orang tua. Gizi terbaik untuk bayi adalah ASI. Sayangnya, tidak semua Ibu mampu memberikan ASI karena beberapa sebab. Oleh karena itu, bayi diberikan susu formula agar kebutuhan gizinya tetap terjaga dengan baik. Tapi, Ibu juga harus tahu jenis-jenis susu formula apa saja yang bisa Ibu berikan untuk bayi agar kebutuhan nutrisinya terjaga. Berikut macam-macam susu formula menurut FDA (Food Drug Amdministration):

Formula Susu Kedelai

Susu ini terbuat dari kacang kedelai. Formula susu sapi memiliki kandungan gizi yang lebih seimbang dan sangat mudah dicena untuk bayi. Sayangnya, terkakdang beberapa bayi mengalami ketidakcocokan atau intoleransi dalam mengonsumsi susu sapi.

Hingga sekarang, belum ada bukti jelas bahwa penggunaan susu formula dari kedelai dapat membantu mengatasi kolik pada bayi. Bisa jadi, kolik pada bayi terjadi karena intoleransi terhadap laktosa. Maka, sebaiknya Ibu memberikan susu bebas laktosa kepada bayi. Susu formula yang berbahan dasar kedelai pun tidak dianjurkan untuk diberikan kepada bayi di bawah usia 6 tahun.

Formula Hidrolisa Protein

susu formula jenis ini mengandung proteion yang dipecah atau dihidrolisa, ehingga menjadi bentuk yang lebih kecil bila dibandingkan dengan protein pada susu sapi atau susu kedelai. Tujuannya adalah untuk mengurangi reaksi alergi yang ditimbulkan pada bayi. Secara umum, nilai kandungan gizi dari susu formula hidrolisa protein sama dengan susu formula. Susu formula hidrolisa protein sangatlah disarankan untuk bayi yang memiliki intoleransi terhadap susu sapi dan susu kedelai.
jadi, pastikan Ibu tahu jenis susu formula untuk Si Kecil, ya!

Alasan Mengapa Seafood Bisa Picu Alergi


www.cekalergi.com

Seafood mengandung gizi yang tinggi dan citarasa yang sangat lezat. Sayangnya, seafood termasuk dalam kategori makanan yang bisa menyebabkan alergi pada tubuh. Umumnya, alergi makanan laut disebabkan oleh makanan yang termasuk dalam golongan crustacean misalnya udang dan kepiting dan molluscs seperti kerang. 

Reaksi alergi yang dijumpai terhadap makanan laut dan ikan bisa berupa mual, diare, kram perut, gangguan pernapasan, gatal dan bengkak hingga anaphylaxis shock, yakni reaksi alergi yang parah dan berbahaya. Bahkan, jika sampai parah, maka bisa menyebabkan kematian.

Alergi ikan, udang, dan makanan laut lainnya bersifat unik karena reaksi alergi tidak hanya dapat timbul karena konsumsi langsung, namun juga dapat timbul akibat menghirup asap dan uap yang dihasilkan saat memasak, terutama saat memanggang. Hal ini disebabkan karena pada saat proses pemasakan, makanan laut dan ikan dapat melepaskan komponen protein dengan ukuran sangat kecil yang dikenal sebagai amines. Jika komponen ini menempel pada alat masak, maka potensi untuk terkena alergi pun masih ada.

Biasanya, alergi terhadap seafood bersifat spesifik pada golongan tertentu, yakni antara alergi ikan, alergi kerang, alergi udang, atau hewan cructacean lainnya. Itu artinya,  seseorang yang mengidap alergi terhadap ikan tuna biasanya tidak mengalami alergi udang. Namun, seseorang yang alergi terhadap satu jenis makanan laut pada satu golongan tertentu rentan mengalami alergi terhadap jenis makanan laut lain pada golongan yang sama.

Gejala-Gejala Alergi Seafood Pada Anak


www.cekalergi.com

Alergi anak terhadap makanan seafood, sepeti ikan, udang, tiram dan makanan laut lain bisa menimbulkan gejala alergi yang parah, yaitu sebuah anafilaktik atau serangkaian gejala alergi yang terjadi pada anak secara bersamaan.

Dalm kondisi tertentu, anafilaktik bisa mengakibatkan otot-otot saluran napas mengerut, sehingga bisa menutup jalan napas. Apalagi, gejala alergi bersamaan bisa langsung menurunkan tekanan darah secara mendadak. Akibatnya, anak bisa mengalami hilang kesadaran dan bisa berujung kematian.

Biasanya, gejala alergi pada seafood bisa ditandai dengan adanya pembengkakan pada saluran wajah dan napas, gatal-gatal serta ruam merah pada kulit dan gangguan pada saluran pencernaan. Cara untuk mencegah alergi seafood cukup mudah.

Caranya adalah dengan menunda memberikan makanan laut hingga anak berusia 3 tahun. Jika memang ingin memberi ikan, bisa dimulai dengan ikan mujair, ikan lele, dan ikan tawar lainnya. Sedangkan untuk ikan air laut bisa dicoba dengan memberikan ikan salmon.

Pertolongan Pertama Alergi Pada Anak


Cara untuk mencegah alergi paling tepat adalah dengan mengetahui zat, bahan atau makanan apa saja yang bisa memicu munculnya alergi. Jika anak mengalami alergi dengan makanan tertentu, sebaiknya anak diperkenalkan dengan makanan satu persatu untuk mengtahui makanan apa saja yang bisa memicu alergi.

www.cekalergi.com

Namun, jika memang sudah memiliki riwayat aleri sebelumnya, sangat disarankan untuk membawa obat anti alergi seperti difenhidramin dan suntikan epinefrin sesuai dengan petunjuk dari dokter.

Jika alergi masih tergolong fase ringan, maka harus segera ditangai dengan cara sebagai berikut:
  1. Cobalah untuk menenangkan penderita karena kecemasan malah akan memperparah kondisinya.
  2. Ketahui dan identifikasi faktor yang memicu alergi. Jika sedah diketahui segera jauhkan penderita dari pemicunya. Jika pemicu alergi berupa sengatan lebah maka sebaiknya ditangani dengan mengeluarkan sengat dengan pencungkil kuku jangan gunakan pinset karena bisa menghancurkan sengat akibatnya racun akan menyebar lebih banyak.
  3. Jika penderita mengalami gatal-gatal segera oleskan pelembab yang mengandung kalamin atau berikan sesuatu yang dingin.
  4. Waspadai penderita dengan gejala-gejala peningkatan distres
  5. Gejala alergi ringan biasanya hanya memerlukan pengobatan dokter yang ringan seperti antialergi.


Sedangkan untuk alergi yang parah, maka cara yang digunakan adalah sebagai berikut:
  1. Lakukan pemeriksaan ABC. Jika penderita menunjukkan tanda-tanda pembengkakan saluran napas seperti mengi, suara serak, sulit bernapas, dan lemas bahkan pingsan maka sebaiknya segera ditangani oleh ahli medis. Sebagai penanganan darurat Anda bisa memberi bantuan nafas pada penderita.
  2. Cobalah untuk menenangkan penderita.
  3. Jika alergi disebabkan sengatan lebah maka sebaiknya hilangkan sengat dengan pencungkil. Bukan dengan menggunakan penjepit.
  4. Segera berikan obat alergi yang biasa dikonsumsi penderita. Namun, jangan berikan obat melalui mulut jika penderita sulit bernapas.
  5. Untuk menghindari terjadinya syok sebaiknya baringkan penderitadi tempat yang datar. Naikkan kakinya stinggi 12 inchi dan hangatkan tubuh penderita dengan balutan kain atau jaket. Namun, jangan lakukan tindakan ini jika penderita mengalami cedera di kepala, punggung, leher, atau kaki.
  6. Jika kesadaran penderita menurun segera lakukan tindakan untuk menangani penurunan kesadaran. Segera hubungi ahli medis untuk menanganinya.


Cara Mudah Mengatasi Gejala Alergi Kacang Tanah

Penyakit Alergi Pada Anak | Alergi Pada Anak | Alergi Anak
Penyakit Alergi Pada Anak | Alergi Pada Anak | Alergi Anak
www.cekalergi.com
Kacang tanah adalah salah satu bahan makanan yang cukup populer di tengah masyarakat. Kacang tanah sendiri umum digunakan sebagai camilan atau campuran bahan makanan. Namun, tahukah Bunda bahwa kacang tanah ternyata memiliki berbagai kandungan yang bisa berpengaruh sangat buruk terhadap kondisi kesehatan si kecil, terutama jika si kecil mempunyai masalah alergi kacang tanah. Oleh karena itu, Bunda wajib untuk selalu waspada terhadap segala bahan makanan yang akan dikonsumsi oleh si kecil.

Reaksi pada Kulit

Alergi kacang tanah sangat mudah untuk diamati. Salah satu gejala yang paling umum adalah reaksi pada kulit. Ruam merah dan gatal-gatal adalah pertanda paling umum jika terjadi alergi kacang tanah. Jika si kecil selalu menunjukkan tanda-tanda ini setiap kali mengonsumsi kacang tanah maka bisa dipastikan bahwa ia memiliki alergi terhadap kacang tanah.

Masalah Pernapasan

Gejala berikutnya biasanya ditandai dengan munculnya masalah pernapasan. Batuk, pilek hingga sesak napas adalah pertanda bahwa si kecil mengalami alergi terhadap kacang tanah. Hindarkan segala bahan makanan yang mengandung kacang tanah dari si kecil. Jika kondisi si kecil kian memburuk maka Bunda bisa membawanya ke rumah sakit atau dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Masalah Pencernaan


Masalah berikutnya yang timbul akibat alergi kacang adalah masalah pernapasan. Bunda harus mewaspadai hal ini, tiap kali si kecil mengonsumsi kacang lalu mengalami reaksi seperti mual, muntah hingga diare adalah tanda dari alergi kacang tanah.

Cara Mengatasi Alergi Susu

Alergi Susu Pada Bayi | Alergi Pada Bayi | Alergi Susu Sapi Pada Bayi
Alergi Susu Pada Bayi | Alergi Pada Bayi | Alergi Susu Sapi Pada Bayi
www.cekalergi.com
Alergi adalah salah satu masalah kesehatan yang cukup mengganggu. Salah satu alergi yang paling umum dan sering menyerang adalah alergi susu. Alergi susu biasanya disebabkan oleh sistem daya tahan tubuh yang salah memberikan informasi pada tubuh sehingga protein susu sapi dianggap sebagai masalah bagi tubuh. Tubuh akan mengeluarkan reaksi seperti gatal-gatal, ruam, mual hingga sesak nafas. Jika sudah seperti ini maka Bunda harus lebih waspada dalam memberikan makanan atau minuman untuk Si Kecil.

Bagaimana Cara Mengatasi Anak yang Alergi Susu

Sebenarnya ada banyak cara untuk mengatasi anak yang alergi terhadap susu. Cara termudah adalah dengan mengganti produk susu yang biasa ia konsumsi. Susu soya adalah salah satu pilihan terbaik untuk menggantikan susu sapi. Susu kambing juga bisa menjadi alternatif bagi anak yang memiliki alergi susu sapi. Produk-produk susu pengganti susu sapi ini bisa Bunda temukan dengan mudah di berbagai lokasi.

Menggunakan Susu Terhidrolisasi


Susu terhidrolisasi ialah produk susu yang diproses secara khusus sehingga memiliki ukuran protein yang jauh lebih kecil jika dibanding dengan produk susu sapi biasa. Keuntungannya adalah protein susu sapi yang dipecah menjadi kecil ini menjadi sangat mudah untuk ditoleransi oleh tubuh. Konsumsi susu jenis ini tak akan membuat anak menjadi terserang alergi. Segera ganti susu yang biasa dikonsumsi dengan susu jenis ini untuk menghindari risiko alergi.

Cara Untuk Membedakan Batuk Pilek dan Batuk Alergi


Bersin-bersin, mata berair, hidung mampet bukan berarti gejala pilek atau flu. Bisa jadi gejala seperti ini adalah gejala terkena alergi. Memang, pilek dan alergi memiliki gejala yang hampir sama. Lalu, bagaimana cara membedakan keduanya? Berikut:

www.cekalergi.com

1. Batuk

Seseorang yang sakit pilek selalu diikuti dengan batuk. Namun, tidak dengan yang terkena alergi. Orang yang terkena alergi hanya sesekali saja batuk, tidak sesering ketika terkena pilek.

2. Rasa Sakit

Seseorang yang pilek biasanya disertai dengan tidak enak badan. Tubuh biasanya terasa ngilu saat pilek. Lain halnya jika seseorang terkena alergi. Biasanya, mereka hanya merasakan hidung tersumbat diikuti gatal pada mata.

3. Sakit Tenggorokan

Saki tenggorokan biasanya muncul pada seseorang yang terkena pilek, bukan yang terkena alergi.

4. Demam

Orang yang terkena alergi tak pernah mengalami demam. Demam hanya muncul pada yang terkena pilek atau influenza saja. Jika ada gejala pilek diikuti demam, bisa jadi memang terkena pilek, bukan alergi.

5. Mata Berair Atau Gatal

Seseorang yang terkena pilek sangat jarang merasakan mata berait atau gatal. Sedangkan bagi yang terkena alergi biasanya merasakan hidung tersumbat disertai gatal pada mata.

6 Langkah Pengobatan Batuk Alergi Pada Anak


Batuk adalah salah satu cara tubuh untuk melindungi dan membersihkan saluran pernapasan dari benda asing yang masuk. Saat terserang batuk, aktivitas anak akan terganggu karena tidurnya menjadi tidak pulas karena tenggorokannya sakit dan batuk-batuk.

www.cekalergi.com

Batuk yang dialami oleh  anak tidak selalu disebabkan oleh virus  influenza, namun bisa juga karena  alergi. Masalah batuk alergi pada anak  cukup sering membuat para orang tua  merasa khawatir, apalagi terdapat  kemungkinan batuk alergi dapat  menjurus pada penyakit asma.

Jika batuk terlalu parah, maka harus segera diobati. Namun, tidak hanya pengobatan, pencegahan pun harus dilakukan untuk menjaga anak terserang penyakit batuk alergi. Berikut caranya:

1. Selidiki Sebab Alergi

Orang tua harus mencari penyebab dari batuk alergi anak. Jika penyebab telah diketahui, maka orang tua akan melakukan antisipasi agar batuk anak tidak kambuh lagi dengan menghindari alergen darii batuk tersebut.

2. Alergi karena Cuaca

Jika alergi terjadi karena cuaca, maka orang tua harus segera memakaikan baju hangat pada anak karena alergi yang sering menyerang adalah alergi dingin.

3. Menjaga Kebersihan Rumah dan Lingkungan

Debu yang menempel pada sekitaran perabotan bisa mmenjadi alergen pada anak yang emngalami alergi debu. Akibatnya, anak menjadi terserang batuk alergi.

4. Hindari Binatang Peliharaan

Bulu binatang bisa menjadi salah satu pemicu batuk pada anak karena bulu binatang yang terkena angin dan terbang dapat terhirup oleh anak.

5.  Hindari Jajanan Berpengawet dan Berpewarna

Makanan yang mengandung pengawet dan pewarna tidak hanya bisa menjadi pemicu batuk alergi. Melainkan juga bisa membahayakan organ pencernaan tubuh.

6. Hubungi Dokter

Jika batuk alergi yang dialami oleh anak tak kunjung membaik, maka para orang tua bisa langsung membawa anak ke dokter untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

2 Jenis Batuk Alergi yang Sering Menyerang Balita


Batuk yang dialami oleh balita tidak berarti menandakan bahwa dirinya sedang sakit. Bahkan, seringkali batuk hanyalah sebuah refleks yang dilakukan tubuhnya untuk menjaga kesehatan dan fungsi kerja organ tubuhnya. Hal ini berarti batuk memiliki fungsi untuk membersihkan jalan atau saluran udara di tenggorokan dan dadanya.

www.cekalergi.com
Meski demikian, orang tua tetap harus waspada terhadap batuk yang dialami oleh balita. Sebab, bayi dan balita memiliki kepekaan yang lebih terhadap pengaruh lingkungan, misalnya zat-zat atau bahan kimia, serta berbagai jenis kuman. 

dr. Mardjanis Said, Sp.AK, Sub Bagian Pulmonologi, Bagian Ilmu Kesehatan Anak, RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta membedakan batuk menjadi 2 kelompok, yaitu:

Batuk Alergi

Batuk yang dialami oleh balita bisa saja karena alergi pada debu rumah, asap rokok, serpihan kulit atau bulu binatang, serbuk sari tumbuhan, makanan, zat-zat kimia yang disemprotkan, dan sebagainya. Batuk alergi yang dialami oleh balita bisa saja hilang secara spontan asal penyebabnya tidak ada atau dihilangkan.

Batuk Non-Alergi

Betuk jenis non alergi bisa saja dialami oleh balita karena infeksi kuman, terutama jenis virus dan bakteri. Saat mengalami ini, biasanya balita juga mengalami demam dan gejala lainnya. Demam atau panas yang menyertai batuk non alergi biasanya akan turun setelah 2-3 hari. Pun juga dengan batuk pileknya. Namun, jika kondisnya tidak membaik setelah 2-3 hari dan malah makin parah, maka balita harus segera dibawa ke dokter.

Susu Soya Bukan Solusi yang Tepat untuk Mengatasi Bayi Alergi Susu Sapi

Alergi Pada Bayi | Alergi Susu Pada Bayi | Alergi Susu Sapi Pada Bayi
Alergi Pada Bayi | Alergi Susu Pada Bayi | Alergi Susu Sapi Pada Bayi
www.cekalergi.com
Berdasarkan sebuah survey yang dikeluarkan oleh badan terpercaya, sebanyak 5% orang di Indonesia adalah seorang yang memiliki alergi terhadap susu sapi. Jadi, jumlah penderita alergi susu sapi bisa dibilang sangatlah banyak. Lalu mengapa seorang anak bisa mengalami alergi terhadap susu sapi? Jawabannya sangatlah banyak, beberapa diantaranya adalah masalah genetik dan masalah lingkungan. Nah, Bunda wajib waspada terhadap kemungkinan si kecil terserang alergi susu sapi. Berikut ini adalah beberapa informasi mengenai alergi susu sapi yang Bunda wajib tahu.

Apakah Mengganti Susu Sapi dengan Susu Kedelai adalah Pilihan yang Tepat?

Banyak orang yang berasumsi bahwa salah satu solusi bagi penderita susu sapi adalah dengan menggantinya dengan susu kedelai. Padahal, umumnya seorang anak yang memiliki alergi terhadap susu sapi juga memiliki alergi terhadap susu kedelai. Ternyata sebanyak 40% anak penderita alergi susu sapi juga memiliki masalah dengan susu kedelai. Sehingga para pakar kesehatan menyimpulkan bahwa susu kedelai atau susu soya bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi alergi susu sapi.

Lalu Apa Langkah yang Tepat untuk Mengatasi Alergi Susu Sapi?


Salah satu langkah yang paling tepat dalam mengatasi alergi susu sapi adalah dengan mengganti susu yang biasa si kecil konsumsi. Susu yang aman untuk para penderita alergi adalah susu formula partially hydrolyzed dan juga susu extensive hydrolyzed. Dua jenis susu ini sangat disarankan untuk pada penderita alergi susu sapi karena tingkat toleransinya terhadap tubuh sangat tinggi. Susu jenis ini hampir tidak mungkin untuk menyebabkan alergi.

3 Cara Alami Untuk Mengatasi Alergi Kulit Pada Anak


Cara paling tepat untuk mengatasi alergi kulit adalah dengan bahan-bahan alami. Dengan bahan alami, maka tidak akan ada efek samping yang ditimbulkan pada kulit. Nah, berikut bahan-bahan alami yang bisa Bunda gunakan untuk mengatasi kondisi alergi pada kulit:

www.cekalergi.com

Mentimun

Mentimun adalah salah satu bahan yang bisa digunakan untuk menyembuhkan rasa gatal akibat alergi kulit. Caranya, cukup siapkan 2 buah emntimun, cuci besih dan parut halus. Jika sudah, Bunda bisa mulai mengoleskan parutan mentimun ke tubuh/kulit anak yang mengalami alergi.

Temu Hitam

Temu hitam juga memiliki banyak manfaat untuk mengatasi alergi. Cara untuk mengaplikasikannya adalah dengan menyiapkan temu hitam dan kunyit secukupnya, kemudian haluskan dan oleskan ke bagian kulit yang mengalami alergi. Penggunaan 3x sehari rutin dapat menyembuhkan alergi pada kulit.

Daun Salam

Bumbu dapur yang satu ini bisa menjadi cara efektif untuk mengatasi alergi kulit pada anak. Cara mengatasinya adalah dengan menyiapkan beberapa kembar daun salam, kemudian cuci sampai bersih, tumbuk sampai halus dan tempelkan pada kulit yang mengalami alergi.

6 Hal Penyebab Alergi Kulit Gatal

Kondisi alergi kulit gatal tidak hanya disebabkan oleh faktor makanan atau faktor lingkungan saja, Bunda. Ternyata, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kondisi alergi kulit gatal pada tubuh. Berikut beberapa gejala penyebab kulit gatal yang harus Bunda ketahui:

www.cekalergi.com

Keturunan

Salah satu faktor alergi kulit adalah faktor genetik atau faktor keturunan. Kondisi alergi yang disebabkan faktor genetik cenderung sangat sulit disembuhkan. Kondisi ini hanya bisa dicegah dengan cara menjaga kondisi kesehatan tubuh dengan baik dan benar. Alergi yang disebabkan faktor keturunan bisa dialami oleh siapa saja tanpa dibatasi oleh usia.

Minyak Wangi

Ada beberapa orang yang tidak suka dengan bau minyak wangi. Bahkan, beberapa diantaranya bisa memunculkan kondisi alergi terhadap bau minyak wangi atau akibat dari kandungan alkohol yang terdapat pada minyak wangi.

Makanan Laut

Seafood atau makanan laut bisa menjadi penyebab alergi yang ekstrim. Namun, meski demikian hanya beberapa orang saja yang memiliki alergi terhadap makanan jenis ini. Gejala yang muncul akibat alergi seafood bisa berupa bengkak dan merah. Jadi, berhati-hati, ya!

Debu

Orang yang memiliki alergi terhadap debu harus bisa menjaga dirinya dari debu dengan memakai masker hidung, agar tidak kambuh. Jika kambuh, tubuh akan merespons dengab bersin-bersin, dan gejala-gejala alergi lainnya.

Obat-obatan

Saat sakit tubuh membutuhkan obat sebagai penetralisir bakteri yang ada di tubuh. Namun, justru ada beberapa orang yang tidak bisa meminum obat karena tubuhnya bereaksi gatal-gatal. Jika Anda termasuk, maka artinya Anda harus bisa menjaga kesehatan agar tidak mudah sakit dan tidak harus meminum obat.

Kosmetik

Kosmetik bisa menjadi penyebab alergi pada kulit dan menimbulkan gatal. Bagi sebagian wanita, kondisi ini bisa menyebabkan kulit menjadi berjerawat, berminyak hingga memerah karena menggunakan make-up/kosmetik.

Gejala-gejala Alergi Kulit Pada Anak


Alergi kulit yang terjadi papda anak adalah suatu kondisi di mana keadaan kulit mengalami suatu reaksi dan gejala yang bisa disebabkan oleh banyak faktor. Alergi kulit bisa saja muncul karena faktor cuaca, debu dan juga makanan. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk selalu memperhatikan lingkungan dan makanan di sekitar si kecil.

www.cekalergi.com

Anak seringkali menyentuh benda berdebu lalu menyentuh makanan. Sadar tidak sadar, hal ini juga bisa menyebabkan alergi kulit. Gejala pada alergi kulit bermacam-macam, seperti:

  1. Anak mengalami demam
  2. Kulitnya menjadi merah-merah
  3. Kulit menjadi bentol-bentol
  4. Kulit menjadi gatal-gatal
  5. Anak menjadi rewel dan sering menangis
  6. Tubuhnya menjadi lemas atau pucat


Alergi kulit bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Jadi, bunda harus selalu menjaga kebersihan diri anak karena mereka sering bermain di tempat-tempat yang tidak bersih dan terdapat kuman atau bakteri. Jadi, pastikan Bunda selalu mengawasi setiap gerak si kecil ya, Bun!

Serba-Serbi Bayi Alergi pada Susu Sapi

Alergi Pada Bayi | Alergi Susu Pada Bayi

Setiap orang tak menutup kemungkinan bisa memiliki alergi terhadap susu sapi. Alergi susu sapi adalah salah satu jenis alergi yang keberadaannya cukup sering ditemukan di tengah masyarakat. Jika si kecil memiliki alergi terhadap susu sapi maka ia akan mengalami gejala alergi tiap kali mengonsumsi susu sapi atau susu formula yang terbuat dari susu sapi. Lalu bagaimana alergi terhadap susu sapi ini bisa menyerang si kecil?

Proses Terjadinya Alergi Susu Sapi

Alergi susu sapi terjadi saat sistem imun si kecil salah dalam menilai kandungan yang terdapat di dalam susu sapi. Sistem imun mereka akan menganggap susu yang masuk ke dalam tubuh si kecil adalah senyawa yang berbahaya. Jika sudah begini maka tubuh secara otomatis akan melawan susu sapi yang masuk ini sehingga muncullah berbagai gejala alergi seperti sesak nafas, gelisah, rewel dan bisa saja terjadi alergi pada kulit. Dan perlu Bunda perhatikan, jika si kecil memiliki alergi terhadap susu sapi maka mereka bisa dipastikan juga memiliki alergi terhadap susu kambing dan domba. Mereka juga kemungkinan memiliki alergi terhadap susu kedelai.

Gejala Alergi Susu Sapi


Jika si kecil memiliki alergi terhadap susu sapi maka ia biasanya menunjukkan tanda-tanda seperti gelisah, rewel dan tidak bisa tidur. Pencernaannya juga mengalami masalah seperti mual, muntah hingga mencret dan diare. Selain itu kadang juga terjadi ruam kulit dan gatal-gatal yang bisa membuat tubuh bayi menjadi tidak nyaman. Jika hal ini sudah terjadi maka Bunda wajib untuk membawa si kecil ke rumah sakit atau ke dokter spesialis.

4 Mitos Seputar Eksim Pada Kulit


www.cekalergi.com

Peradangan pada kulit atau yang lebih akrab dikenal dengan eksim akan menimbulkan rasa gatal-gatal tak tertahankan pada kulitmu. Gejala lain yang juga muncul saat kulitmu mengalami eksim adalah kulit memerah, kering, dan pecah-pecah. Eksim adlaah penyakit jangka panjang dan gejalanya cenderung muncul kembali, kemudian menghilang begitu saja.

Walau eksim menjadi penyakita yang umum dan seringkali dijumpai, Bunda tetap harus waspada dengan peradangan pada kulit ini. Selain itu, Bunda juga harus tahu tentang fakta dan mitos seputar eksim agar bisa berhati-hati.

Semua Eksim Itu Sama

Mitos seperti tidak boleh Bunda percayai karena faktanya, eksim merupakan istilah umum yang biasa dokter gunakan untuk mendefinisikan kondisi kulit yang merah, iritasi dan juga gatal. Jadi, eksim itu memiliki jenis yang berbeda-beda.

Eksim Itu Menular

Eksim pada kulit tidak menular. Bunda harus paham baik-baik tentang ini. Mitos tentang eksim itu menular tidak benar adanya. Eksim baru akan menular jika kulit terinfeksi bakteri MRSA, Staph, atau virus Herpes.

Eksim Muncul Karena Stress

Faktanya, eksim hanya dapat memperburuk kondisi peradangan yang terjadi. Namun, stress bukanlah penyebab utama eksim bisa muncula tau terjadi. Jika eksim mulai memburuk karena pikiran yang stress, maka Bunda harus menambah waktu istirahat dan berolahraga agar kondisi bisa segera membaik.

Eksim Menyebabkan Kulit Menjadi Kusam

Seseorang yang menderita eksim tidak mesti memiliki kulit yang kusam. Karena beberapa jenis eksim lebih mudah untuk diobati ketimbang beberapa gangguan dermatitis atopik yang disebabkan karena faktor genetik.

6 Makanan Pemicu Alergi yang Berbahaya


www.cekalergi.com

Kacang

Jika membahas makanan penyebab alergi, kacang menjadi salah satu sumber makanan yang patut untuk dicurigai. Pasalnya, kacang bisa memicu anafilaksis, sebuah alergi parah yang bisa berakibat fatal. Bahkan, jika parah bisa mengancam jiwa bila tidak segera ditangani.

Kerang dan Ikan

Makanan yang mengandung kerang, ikan, udang, lobster dan kepiting juga bisa menjadi pemicu terjadinya reaksi alergi serius. Bahkan, untuk beberapa orang, kasus alergi bisa langsung muncul meski hanya dengan menghirup uapnya saja. Saat tubuh seseorang mengalami reaksi alergi pada makanan jenis ini, biasanya penderita akan mengalami pembengkakan jaringan tubuh dan penyumbatan saluran udara, sehingga penderitanya merasa sesak napas dan mengalami masalah pada jantungnya.

Susu, gandum dan telur

Beberapa orang ternyata juga memiliki reaksi alergi pada bahan makanan berbahan gandum, susu dan telur. Ketiga bahan makanan yang seringkali tersamarkan pada makanan lain ini bisa menjadi pemicu alergi yang cukup berbahaya.

Alasan Mengapa Si Kecil Bisa Terserang Alergi




Seringkali tanpa sebuah sebab yang pasti Si Kecil tiba-tiba merasakan gatal alergi, terserang asma, dan gejala alergi lainnya. Padahal, Bunda merassa tidak ada yang salah dengan apa yang Si Kecil lakukan. Gejala-gejala tersebut di atas memang benar gejala alergi yang sering terjadi pada anak bayi atau orang dewasa.

Alergi atau reaksi kekebalan tubuh yang menyimpang memang bisa menimbulkan gejala yang bisa merugikan bagi tubuh. Dan reaksi tubuh seseorang terhadap suatu alergi memang berbeda satu sama lain. Sebagian besar, gejala alergi bisa muncul karena disebabkan oleh faktor genetik. Jadi, bahasa sederhana adalah seseorang bisa terkena alergi bila ada riwayat penyakit yang sama yang diderita oleh orang tuanya.

Selain faktor genetik/keturunan, alergi juga bisa saja muncul dari faktor lingkungan, seperti debu, udara dingin, dll. Bahkan, makanan yang dimakan pun bisa menjadi penyebab seseorang terkena alergi.

Mengenai soal gejala atau reaksi yang ditimbulkan, setiap orang memiliki reaksinya sendiri. Ada yang hanya bersih biasa seperti orang normal, matanya berair, muncul ruam pada kulit, hidung memerah, kulit terasa gatal-gatal hingga mengalami saskit kepala hebat.

Kasus alergi yang terjadi pada Si Kecil harus segera Bunda selidiki untuk menghindari kejadian selanjutnya dan untuk mencegah terjadi reaksi alergi kedua kali. Jika memang Si Kecil masih berusia di bawah 2 tahun, maka Bunda bisa mengobati alergi Si Kecil dengan ASI eksklusif. Pemberian ASI eksklusif bisa menjadi penetralisir penyebab alergi yang telah masuk ke tubuh Si Kecil.

Namun, jika memang penyebab utama dari alergi adalah faktor lingkungan, maka Bunda perlu mengecek kembali. Apakah lingkungan di sekitar Bunda sudah cukup steril untuk menjaga Si Kecil dari alergi yang mungkin bisa kambuh?

Jenis-Jenis Gejala Alergi dan Pengobatannya

Penyakit Alergi Pada Anak | Alergi Anak
Penyakit Alergi Pada Anak | Alergi Anak
www.cekalergi.com
Alergi memiliki jenis yang cukup banyak dan beragam. Salah satu jenis alergi yang cukup memusingkan adalah alergi terhadap sinar matahari. Alergi ini bisa menyerang siapa saja termasuk buah hati Bunda. Alergi ini terjadi akibat dari sensitivitas tubuh terhadap sinar matahari. Alergi sinar matahari juga dikenal sebagai fotosensitivitas. Meskipun kedengarannya remeh namun Bunda tak boleh mengesampingkan masalah kesehatan ini begitu saja. Berikut ini adalah beberapa gejala yang biasa muncul akibat dari alergi sinar matahari.

Polymorphous Light Eruption

Gejala ini biasa disebut sebagai PMLE. Gejala ini muncul karena alergi sinar matahari dan biasanya memiliki gejala seperti munculnya ruam pada kulit. Selain ruam, biasanya juga disertai dengan benjolan merah yang bisa saja pecah dan berdarah saat kulit terpapar sinar matahari. Gejala ini sebenarnya tak memerlukan penanganan tersendiri karena biasanya akan hilang dalam beberapa hari. Namun, jika tak kunjung reda maka Bunda bisa membawa si kecil ke dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Photoallergenic Eruption


Alergi sinar matahari yang satu ini biasanya muncul sebagai akibat reaksi dari komponen kimia yang diaplikasikan pada kulit dengan sinar matahari. Gejala yang muncul biasanya adalah ruam merah kecil pada kulit dan membentuk gelembung yang berisi cairan lepuh. Ruam ini akan semakin diperparah dengan penyebarannya melalui pakaian. Pemberian krim kortikosteroid adalah salah satu langkah yang biasanya diambil untuk mengatasi masalah ini.

Bunda Wajib Waspada! Penyakit Alergi Kulit ini Sering Menyerang Bayi

Alergi Pada Bayi | Alergi Susu Sapi Pada Bayi
Alergi Pada Bayi | Alergi Susu Sapi Pada Bayi
www.cekalergi.com
Penyakit kulit yang diakibatkan oleh alergi bisa menyerang siapa saja. Tak hanya orang-orang dewasa saja yang bisa terserang penyakit kulit. Bahkan, bayi pun bisa terserang alergi yang menjangkiti kulit mereka. Hal ini patut menjadi perhatian tersendiri bagi Bunda. Penyakit kulit bayi jika tidak ditangani dengan baik maka bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain yang berbahaya bagi si kecil.

Biang Keringat

Salah satu masalah kulit yang paling sering menyerang si kecil adalah biang keringat. Biang keringat pada bayi bisa muncul di bagian tubuh mana saja, seperti muka, perut, tangan, punggung dan lain sebagainya. Biang keringat biasa ditandai dengan munculnya ruam merah pada kulit lalu muncul juga gelembung-gelembung kecil berair yang terasa gatal, panas dan juga pedih. Cara mengatasi masalah ini cukup mudah, Bunda bisa memanfaatkan bedak atau salep anti alergi yang sangat ampuh untuk mengatasi alergi pada kulit bayi.

Eksim


Penyakit kulit yang satu ini tak hanya sering menyerang orang dewasa, namun kadang juga menyerang bayi. Jika si kecil terserang eksim maka biasanya ditandai dengan peradangan hebat yang terjadi di kulit. Jika penyakt tak kunjung membaik maka Bunda harus segera membawa si kecil ke dokter spesialis atau dokter spesialis alergi. Jika tidak segera ditangani dengan baik maka eksim bisa memicu penyakit kulit yang cukup parah.

Tips Untuk Mencairkan ASI Perah


Hasil gambar untuk asi perah
www.cekalergi.com

ASI Perah yang telah dibekukan akan mengalami perubahan warna, bau dan konsistensinya jika dibandingkan dengan ASI segar. Berikut tips yang bisa Bunda lakukan untuk mencairkan ASI Perah:

- Menggunakan Penghangat ASI

Untuk mencairkan ASI yang dibekukan, Bunda bisa menggunakan penghangat ASI elektrik yang bisa digunakan di rumah atau di mobil. Jika tidak ada, Bunda bisa mencairkan ASI dengan memasukkannya ke dalam panci atau mangkuk berisi air hangat. 

- Tidak Mengeluarkan Langsung ke Suhu Ruang

ASI Perah yang telah dibekukan disarankan untuk tidak langsung dikeluarkan dalam suhu ruang karena perubahan suhu yang cepat dapat memengaruhi kandungan antibodi yang terdapat pada ASI.

- Menempatkan Di Bawah Air Mengalir Suhu Biasa

Jika ASi Perah dibutuhkan segera, maka Bunda bisa segera menempatkannya di bawah air mengalir dengan suhu biasa, lalu dilanjutkan dengan air hangat.

- Hindari Menggunakan Microwave

Mencairkan ASI Perah dengan microwave dapat menciptakan bintik-bintik pada botol yang kemungkinan berbahaya bagi bayi.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menyimpan ASI Perah


Hasil gambar untuk asi perah
www.cekalergi.com

Bunda harus memilih tempat yang terbaik saat menyimpan ASI Perah untuk Si Kecil. Botol kaca, dan label harus Bunda siapkan juga sebagai penanda kapan ASI diperah dan kapan masa kadaluarsanya. Sterilisasi setiap botol sebelum digunakan juga menjadi hal wajib bagi Bunda. Bunda harus rajin mencuci botol ASIP, breast pump dan juga tangan Bunda sebelum memerah ASI.

Lakukan sterilisasi dengan merebus botol dalam air panas mendidih sekitar 5-10 menit. Selain itu, dapat digunakan alat sterilisasi elektrik. Namun, cek mengenai ketahanan kemasan pada label. Hati-hati saat melakukan sterilisasi botol yang terbuat dari kaca, karena kemungkinan pecah.

Untuk ASI Perah yang dibekukan, Bunda harus segera memasukkannya ke bagian lemari pembeku atau freezer. Namun, jangan mengisi botol dengan penuh karena ASI Perah cenderung mengembang dalam keadaan membeku.

Khusus untuk kemasan plastik penampung ASI perah yang lebih berisiko bocor atau rusak, sebaiknya tempatkan lagi dalam kontainer atau kotak kemasan lain sebelum memasukkannya ke dalam lemari pendingin. Jangan lupa untuk memberikan label berisi tanggal ASI diperah pada botol atau plastik kemasan. Dahulukan ASI dalam kemasan yang lebih lama.

Manfaat ASI Perah Untuk Si Kecil


Hasil gambar untuk asi perah
www.cekalergi.com
Bagi Bunda yang bekerja, ASI Perah adalah hal yang harus diperhatikan untuk tetap menjaga asupan nutrisi Si Kecil tetap sesuai. Meski konon katanya kualitas dari ASI Perah tidak seburuk ASI langsung, Bunda tetap wajib untuk memberikan ASI Perah kepada Si Kecil. Berikut manfaatnya:

1. Stok ASI saat Bunda bekerja dan tidak bisa memberikan ASI secara langsung.
2. Sumber asupan ASI kepada bayi yang tidak bisa mengisap payudara Bunda.
3. Asupan untuk bayi yang mengalami kesulitas saat mengisap dari payudara langsung.
4. Mempertahankan suplai ASI ketika bayi atau Bunda sakit agar Si Kecil tetap mendapatkan asupan ASI yang berkualitas.

Jangan takut ASI menipis ya, Bunda. Karena konsep ASI Bunda adalah supply=demand yang artinya semkain Bunda sering memerah ASI, maka semakin banyak pula produksi ASI yang dihasilkan.

Cara Mudah Mengatasi Alergi pada Anak

Alergi AnakAlergi Pada Anak
Alergi Anak | Alergi Pada Anak
www.cekalergi.com
Alergi adalah salah satu gangguan kesehatan yang paling sering menimpa anak-anak. Alergi memiliki hubungan yang sangat erat dengan sistem kekebalan tubuh anak. Beberapa gejala alergi yang cukup sering menyerang anak-anak antara lain gatal-gatal, ruam merah pada kulit hingga masalah pencernaan. Jika si kecil ternyata menujukkan tanda-tanda alergi maka Bunda harus segera menangani masalah ini. Hal ini untuk menghindari akibat dari alergi yang lebih parah lagi. Berikut ini adalah beberapa cara mudah untuk mengatasi alergi pada anak.

Cara Mengatasi Alergi yang Menyerang Pernapasan

Alergi pada sistem pernapasan ditunjukkan dengan intensitas bersin yang tinggi, selain itu si anak biasanya juga mengalami sesak napas. Jika si kecil mengalami alergi ini maka Bunda harus segera mengatasi hal ini dengan menghindarkan si kecil dari udara kotor, mengenakan masker padanya dan juga menghindarkan ia dari berbagai alergen.

Cara Mengatasi Alergi yang Menyerang Sistem Pencernaan

Alergi biasanya juga menimbulkan berbagai dampak pada sistem pencernaan. Sakit perut, mulas, mual, diare hingga muntah adalah beberapa gejala alergi yang kerap menyerang. Gejala alergi ini biasanya muncul setelah si kecil mengonsumsi seafood, telur, susu sapi atau kacang-kacangan. Untuk mengatasinya Bunda perlu berkonsultasi dengan dokter khusus.

Cara Mengatasi Alergi yang Menyerang Kulit


Alergi yang menyerang kulit biasanya ditunjukkan dengan munculnya ruam merah, bintik merah atau kulit yang terasa gatal. Ini adalah salah satu gejala alergi yang sangat sering terjadi. Cara mengatasi gejala alergi ini terbilang mudah. Bunda bisa memanfaatkan bedak atau lotion anti alergi yang banyak dijual di pasaran. Selain itu, memandikan si kecil dengan air yang telah dicampur dengan obat anti alergi juga menjadi pilihan yang tepat.

Cara Mudah Mengetahui Alergi pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Alergi Pada Bayi | Alergi Susu Pada Bayi
Alergi Pada Bayi | Alergi Susu Pada Bayi
www.cekalergi.com
Mengetahui alergi pada bayi bukanlah sesuatu yang mudah. Sulitnya komunikasi dan kondisi bayi yang terserang alergi kerap membuat orang tua merasa cemas dan khawatir akan kesehatan bayinya. Padahal, cara untuk mengetahui bayi memiliki alergi atau tidak cukup mudah. Bunda bisa mengikuti tips-tips di bawah ini untuk mencari tahu apakah si kecil memiliki alergi pada suatu hal atau tidak.

Bayi Mencret atau Diare

Hal pertama yang biasanya muncul saat bayi mengalami alergi adalah masalah pada pencernaannya. Masalah yang paling umum ditemui adalah mencret atau diare. Biasanya si kecil buang air dengan kotorannya yang lebih cair daripada saat buang air seperti biasa. Cara termudah untuk mengatasi alergi dengan reaksi mencret atau diare adalah dengan membawa si kecil ke rumah sakit atau dokter. Jika tidak ditangani dengan baik maka keselamatan dari si kecil bisa terancam.

Hindari Makanan yang Berpotensi Memicu Alergi

Karena saat masih bayi si kecil belum diperbolehkan untuk menjalani tes alergi maka langkah termudah untuk mencegah terjadinya alergi adalah dengan menghindari beberapa jenis makanan. Hindarilah berbagai jenis makanan yang biasa memicu alergi seperti telur, ayam, susu sapi dan lain sebagainya.

Perbanyak Pemberian ASI


Di dalam ASI sendiri terdapat zat antibodi alami yang sangat baik untuk menjaga kesehatan si kecil. Jika si kecil mengalami alergi maka perbanyaklah pemberian ASI untuknya. Setelah kondisinya membaik maka Bunda bisa memberikan ASI seperti semula.

Cara Mengatasi Alergi Anak yang Disebabkan Oleh Susu Sapi

Alergi Anak | Susu Alergi Pada Anak
Alergi Anak | Susu Alergi Pada Anak
www.rajasusu.com
Alergi anak memang hal yang patut mendapatkan perhatian lebih dari para orang tua. Hal ini dikarenakan anak-anak biasanya sulit untuk diatur soal makanan. Mereka suka memakan apa saja yang ada di hadapan mereka, tak peduli makanan tersebut aman atau tidak untuk kesehatannya. Bunda harus waspada jika memiliki anak yang alergi terhadap susu sapi. Hal ini dikarenakan susu sapi terkandung di banyak sekali makanan. Bunda harus menghindarkan si kecil dari bahaya alergi susu sapi.

Pahami Perbedaan Alergi Susu Sapi dan Intoleransi Laktosa

Alergi susu sapi dan intoleransi laktosa adalah dua hal yang sangat berbeda namun sering membuat orang salah paham. Alergi susu sapi adalah alergi yang dipicu oleh sistem imun yang memburuk setelah anak mengkonsumsi susu sapi. Sedangkan intoleransi laktosa adalah masalah yang disebabkan oleh pencernaan yang tidak bisa mencerna laktosa dengan baik.

Pilih Susu Alergi pada Anak yang Paling Cocok

Salah satu produk susu alergi pada anak yang paling populer di tengah masyarakat adalah susu Morinaga BMT PHP. Susu ini adalah olahan susu sapi yang telah diproses secara enzimatik sehingga lebih mudah untuk dicerna dan tidak menimbulkan alergi. Susu ini sangat baik untuk mendukung proses pertumbuhan si anak yang memiliki alergi terhadap susu sapi.


Nah, setelah Bunda memahami hal ini maka segera lakukan tes alergi pada anak untuk mengetahui apakah anak Bunda memiliki alergi terhadap susu sapi. Awasi terus perkembangan si kecil ya, Bun!

Bunda Wajib Tahu, Gejala Alergi Pada Anak yang Disebabkan Oleh Makanan

Alergi Pada AnakAlergi Makanan pada Anak
Alergi Pada Anak | Alergi Makanan pada Anak
www.cekalergi.com
Siapa bilang semua makanan itu aman dan sehat untuk dikonsumsi oleh si kecil? Tahukah Bunda jika angka kematian batita akibat alergi makanan ternyata sangat tinggi. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa ada 1 dari 12 batita yang menderita alergi makanan. Oleh karena itu kewaspadaan dari orang tua sangatlah dibutuhkan. Berikut ini adalah informasi penting mengenai alergi makanan pada anak. Yuk, simak!

Mengidentifikasi Alergi Makanan pada Anak

Untuk mempermudah Bunda dalam mengidentifikasi alergi makanan pada anak maka Bunda bisa mencoba metode ini. Berikanlah jenis makanan yang berbeda pada anak Bunda satu per satu. Jika setelah mengonsumsi makanan tersebut si kecil merasa tak enak badan atau mengalami reaksi alergi, maka bisa dikatakan bahwa ia memiliki alergi makanan tertentu.

Makanan yang Sering Menimbulkan Alergi

Berikut ini adalah beberapa jenis makanan yang biasa menimbulkan alergi pada anak. Catat ya, Bun!
  • ·         Susu
  • ·         Kacang-kacangan
  • ·         Ikan laut
  • ·         Telur
  • ·         Seafood
  • ·         Gandum


Gejala-Gejala Alergi yang Perlu Diwaspadai

Saat si kecil memakan salah satu jenis makanan lalu menunjukkan tanda-tanda alergi maka Bunda harus waspada. Jika gejala menjadi semakin parah maka Bunda harus membawa si kecil ke Rumah Sakit. Berikut ini adalah gejala-gejalanya.
  • ·         Kulit terasa gatal
  • ·         Muncul ruam kulit
  • ·         Wajah membengkak
  • ·         Diare dan masalah pencernaan lain
  • ·         Sesak nafas

Kapan Waktu yang Tepat Untuk Mendeteksi Alergi Melalui Tes Alergi Anak?

Tes Alergi AnakAlergi Pada Anak
www.cekalergi.com
Tes alergi anak adalah salah satu hal yang harus Bunda perhatikan untuk membuat putra putri Bunda selalu sehat. Alergi pada anak sendiri terjadi karena beberapa hal, salah satunya adalah faktor genetik. Faktor lain yang cukup berpengaruh adalah makanan dan lingkungan si kecil. Lalu, bagaimana cara untuk mendeteksi alergi yang diderita oleh si kecil? Salah satu caranya adalah dengan melakukan tes alergi anak.

Perhatikan Usia Anak

Hal pertama yang harus Bunda lakukan sebelum memutuskan untuk menjalankan tes alergi anak adalah memperhatikan usia dari si anak. Tidak semua anak boleh menjalani tes alergi anak. Anak usia 3 tahun ke bawah tidak boleh menjalani tes alergi seperti tes tusuk kulit atau tes provokasi.

Jangan Menggunakan Obat Anti Alergi Sebelum Menjalani Tes

Karena akan menjalani tes alergi maka Bunda tak boleh memberikan berbagai obat anti alergi pada si kecil. Hindari penggunaan obat alergi yang diminum, salep dan lain sebagainya. Hindari penggunaan obat-obat ini 3 hingga 7 hari sebelum menjalani tes alergi anak.

Hindarkan Anak dari Berbagai Alergen


Saat alergen yang bisa berpengaruh pada anak sudah diketahui maka hindarkan anak Bunda dari alergen tersebut. Beritahu si kecil bahwa ia harus menghindari makanan yang bisa menjadi penyebab alergi untuk dirinya. Untuk menghindari si kecil terserang alergi, ada baiknya bagi Bunda untuk membawakan bekal makanan kemana pun si kecil pergi.

Tes Tusuk Kulit, Tes Alergi Anak Paling Mutakhir

Tes Alergi AnakPenyakit Alergi Pada Anak
www.cekalergi.com
Tes alergi anak adalah serangkaian tes yang dilakukan untuk mengetahui apakah seorang anak memiliki alergi terhadap suatu alergen atau tidak. Tes ini sangatlah penting, karena dengan melakukan tes maka Bunda bisa menjauhkan putra putri Bunda dari alergen yang mengancam kesehatannya. Salah satu tes untuk mengetahui penyakit alergi pada anak adalah skin prick test atau tes tusuk kulit. Apa itu tes tusuk kulit? Yuk, simak informasinya berikut ini.

Tujuan dari Tes Tusuk Kulit

Tes alergi anak yang satu ini memiliki tujuan untuk memeriksa alergi pada anak terhadap suatu alergen. Alergen yang dapat diketahui dari tes ini sangat beragam, mulai dari alergen hirup hingga alergen makanan. Alergen hirup antara lain berupa debu, tungau, serbuk sari dan lain sebagainya. Untuk alergen makanan antara lain telur, udang, kepiting dan lain sebagainya. Tes ini bisa mendeteksi hingga 33 jenis alergen atau lebih.

Prosedur Tes Tusuk Kulit

Tes ini dapat dilakukan untuk mencari tahu penyakit alergi pada anak dengan mudah. Namun prosedur yang harus dilakukan tidak sembarangan. Hanya dokter terlatih di bidang alergi-imunologi saja yang bisa melakukannya. Prosedur wajib dari tes tusuk kulit antara lain anak harus berusia 3 tahun, dalam kondisi tubuh yang sehat serta tidak meminum obat anti alergi selama kurang lebih 3 hingga 7 hari.

Tes ini dilakukan dengan cara memberikan alat khusus pada kulit yang disebut sebagai ekstrak alergen. Ekstrak alergen ini diteteskan di atas kulit. Ekstrak alergen ini sebenarnya adalah bahan-bahan alami yang paling sering menimbulkan alergi pada banyak orang. Tes alergi pada anak ini dilakukan dengan menggunakan jarum khusus. Sehingga dengan prosedur ini anak tak akan merasa sakit atau mengeluarkan darah. Hasil tes dapat diketahui hanya dalam waktu 15 menit setelah dilakukan tes.