5 Tips Untuk Memilih Susu Formula yang Baik Untuk Bayi


www.cekalergi.com
Banyaknya susu formula yang beredar di pasaran membuat Ibu harus waspada dan mempelajari beberapa tips tepat untuk memilih susu formula terbaik untuk bayi. Berikut tipsnya:

Kualitas dan Keamanan Susu

Susu formula yang aman untuk dikonsumsi oleh bayi adalah susu formula yang diproduksi dengan mengikuti standar Good Manufacturing Product (GMP) dan berada di bawah pengawasan ketat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh badan otoritas yang berwenang. Beberapa diantaranya adalah  EU (European Union), U.S FDA (the United States Food and Drug Administration), dan peraturan perundang – undangan yang berlaku di Indonesia. dan susu formula yang baik seharusnya juga telah melalui uji rutin yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Pilih yang Sesuai dengan Kondisi Bayi

Dalam memilih susu formula, Ibu harus paham betul tentang kondisi anak. Ibu harus mencermati sensitifitas yang mungkin muncul saat bayi diberikan susu formula. Hal ini wajib karena jika sampai salah susu formula, maka fungsi organ bayi akan terganggu.

Pilih Sesuai dengan Usia Bayi

Susu formula harus dipilih sesuai dengan usia anak. Susunan zat yang dibutuhkan untuk setiap usia sangat berbeda. Oleh karena itu, Ibu haruslah memperhatikan usia si kecil dengan susu formula yang akan diberikan kek bayi. 

Harga dan Merk

Kandungan gizi pada susu formula dengan berbagai merk sebenarnya sama saja. Hal ini karena produsen menciptakan susu formula mengacu pada standar Recommended Dietary Allowance (RDA) dalam komposisi kalori, vitamin, dan mineral yang lengkap dan seimbang sesuai dengan kebutuhan bayi demi mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Begitu pula dengan merk susu formula.

Cocok atau tidaknya susu formula terhadap anak adalah tergantung dari penerimaan organ tubuh anak. Bisa jadi, anak tidak cocok dengan susu formula dengan merk terkenal dan harga yang mahal.

Komposisi Susu Formula

Jangan suka terkecoh dengan apa yang ditawarkan oleh iklan. Biasanya iklan akan menayangkan susu formula yang memiliki berbagai macam tambahan zat gizi yang belum tentu anak butuhkan. Oleh karena itu sebelum membeli susu ada baiknya untuk berkonsultasi kepada dokter kepercayaan. Dibawah ini terdapat daftar nilai gizi yang kurang lebih terkandung Di dalam ASI tiap 100 ml:
  • Protein 1, gram
  • Lemak 4,2 gram
  • Karbohidrat 7 gram
  • Laktoferin 250-270
  • Vitamin A 60 mcg
  • Vitamin D 0,01 mcg
  • Vitamin C 3,8 mcg
  • Kalsium 35 mg
  • Fosfor 15 mg
  • Besi 76 mcg
  • Natrium 15 mg
  • Ig A 119,6 mg
  • Ig G 2.9 mg
  • Ig M 2,9 mg
  • Lisosin 24,3-27,5 mg

2 Jenis Susu Formula Bayi


www.cekalergi.com

Anak adalah investasi masa depan yang pertumbungan dan perkembangannya harus dipantau dengan baik oleh orang tua. Gizi terbaik untuk bayi adalah ASI. Sayangnya, tidak semua Ibu mampu memberikan ASI karena beberapa sebab. Oleh karena itu, bayi diberikan susu formula agar kebutuhan gizinya tetap terjaga dengan baik. Tapi, Ibu juga harus tahu jenis-jenis susu formula apa saja yang bisa Ibu berikan untuk bayi agar kebutuhan nutrisinya terjaga. Berikut macam-macam susu formula menurut FDA (Food Drug Amdministration):

Formula Susu Kedelai

Susu ini terbuat dari kacang kedelai. Formula susu sapi memiliki kandungan gizi yang lebih seimbang dan sangat mudah dicena untuk bayi. Sayangnya, terkakdang beberapa bayi mengalami ketidakcocokan atau intoleransi dalam mengonsumsi susu sapi.

Hingga sekarang, belum ada bukti jelas bahwa penggunaan susu formula dari kedelai dapat membantu mengatasi kolik pada bayi. Bisa jadi, kolik pada bayi terjadi karena intoleransi terhadap laktosa. Maka, sebaiknya Ibu memberikan susu bebas laktosa kepada bayi. Susu formula yang berbahan dasar kedelai pun tidak dianjurkan untuk diberikan kepada bayi di bawah usia 6 tahun.

Formula Hidrolisa Protein

susu formula jenis ini mengandung proteion yang dipecah atau dihidrolisa, ehingga menjadi bentuk yang lebih kecil bila dibandingkan dengan protein pada susu sapi atau susu kedelai. Tujuannya adalah untuk mengurangi reaksi alergi yang ditimbulkan pada bayi. Secara umum, nilai kandungan gizi dari susu formula hidrolisa protein sama dengan susu formula. Susu formula hidrolisa protein sangatlah disarankan untuk bayi yang memiliki intoleransi terhadap susu sapi dan susu kedelai.
jadi, pastikan Ibu tahu jenis susu formula untuk Si Kecil, ya!

Alasan Mengapa Seafood Bisa Picu Alergi


www.cekalergi.com

Seafood mengandung gizi yang tinggi dan citarasa yang sangat lezat. Sayangnya, seafood termasuk dalam kategori makanan yang bisa menyebabkan alergi pada tubuh. Umumnya, alergi makanan laut disebabkan oleh makanan yang termasuk dalam golongan crustacean misalnya udang dan kepiting dan molluscs seperti kerang. 

Reaksi alergi yang dijumpai terhadap makanan laut dan ikan bisa berupa mual, diare, kram perut, gangguan pernapasan, gatal dan bengkak hingga anaphylaxis shock, yakni reaksi alergi yang parah dan berbahaya. Bahkan, jika sampai parah, maka bisa menyebabkan kematian.

Alergi ikan, udang, dan makanan laut lainnya bersifat unik karena reaksi alergi tidak hanya dapat timbul karena konsumsi langsung, namun juga dapat timbul akibat menghirup asap dan uap yang dihasilkan saat memasak, terutama saat memanggang. Hal ini disebabkan karena pada saat proses pemasakan, makanan laut dan ikan dapat melepaskan komponen protein dengan ukuran sangat kecil yang dikenal sebagai amines. Jika komponen ini menempel pada alat masak, maka potensi untuk terkena alergi pun masih ada.

Biasanya, alergi terhadap seafood bersifat spesifik pada golongan tertentu, yakni antara alergi ikan, alergi kerang, alergi udang, atau hewan cructacean lainnya. Itu artinya,  seseorang yang mengidap alergi terhadap ikan tuna biasanya tidak mengalami alergi udang. Namun, seseorang yang alergi terhadap satu jenis makanan laut pada satu golongan tertentu rentan mengalami alergi terhadap jenis makanan laut lain pada golongan yang sama.

Gejala-Gejala Alergi Seafood Pada Anak


www.cekalergi.com

Alergi anak terhadap makanan seafood, sepeti ikan, udang, tiram dan makanan laut lain bisa menimbulkan gejala alergi yang parah, yaitu sebuah anafilaktik atau serangkaian gejala alergi yang terjadi pada anak secara bersamaan.

Dalm kondisi tertentu, anafilaktik bisa mengakibatkan otot-otot saluran napas mengerut, sehingga bisa menutup jalan napas. Apalagi, gejala alergi bersamaan bisa langsung menurunkan tekanan darah secara mendadak. Akibatnya, anak bisa mengalami hilang kesadaran dan bisa berujung kematian.

Biasanya, gejala alergi pada seafood bisa ditandai dengan adanya pembengkakan pada saluran wajah dan napas, gatal-gatal serta ruam merah pada kulit dan gangguan pada saluran pencernaan. Cara untuk mencegah alergi seafood cukup mudah.

Caranya adalah dengan menunda memberikan makanan laut hingga anak berusia 3 tahun. Jika memang ingin memberi ikan, bisa dimulai dengan ikan mujair, ikan lele, dan ikan tawar lainnya. Sedangkan untuk ikan air laut bisa dicoba dengan memberikan ikan salmon.

Pertolongan Pertama Alergi Pada Anak


Cara untuk mencegah alergi paling tepat adalah dengan mengetahui zat, bahan atau makanan apa saja yang bisa memicu munculnya alergi. Jika anak mengalami alergi dengan makanan tertentu, sebaiknya anak diperkenalkan dengan makanan satu persatu untuk mengtahui makanan apa saja yang bisa memicu alergi.

www.cekalergi.com

Namun, jika memang sudah memiliki riwayat aleri sebelumnya, sangat disarankan untuk membawa obat anti alergi seperti difenhidramin dan suntikan epinefrin sesuai dengan petunjuk dari dokter.

Jika alergi masih tergolong fase ringan, maka harus segera ditangai dengan cara sebagai berikut:
  1. Cobalah untuk menenangkan penderita karena kecemasan malah akan memperparah kondisinya.
  2. Ketahui dan identifikasi faktor yang memicu alergi. Jika sedah diketahui segera jauhkan penderita dari pemicunya. Jika pemicu alergi berupa sengatan lebah maka sebaiknya ditangani dengan mengeluarkan sengat dengan pencungkil kuku jangan gunakan pinset karena bisa menghancurkan sengat akibatnya racun akan menyebar lebih banyak.
  3. Jika penderita mengalami gatal-gatal segera oleskan pelembab yang mengandung kalamin atau berikan sesuatu yang dingin.
  4. Waspadai penderita dengan gejala-gejala peningkatan distres
  5. Gejala alergi ringan biasanya hanya memerlukan pengobatan dokter yang ringan seperti antialergi.


Sedangkan untuk alergi yang parah, maka cara yang digunakan adalah sebagai berikut:
  1. Lakukan pemeriksaan ABC. Jika penderita menunjukkan tanda-tanda pembengkakan saluran napas seperti mengi, suara serak, sulit bernapas, dan lemas bahkan pingsan maka sebaiknya segera ditangani oleh ahli medis. Sebagai penanganan darurat Anda bisa memberi bantuan nafas pada penderita.
  2. Cobalah untuk menenangkan penderita.
  3. Jika alergi disebabkan sengatan lebah maka sebaiknya hilangkan sengat dengan pencungkil. Bukan dengan menggunakan penjepit.
  4. Segera berikan obat alergi yang biasa dikonsumsi penderita. Namun, jangan berikan obat melalui mulut jika penderita sulit bernapas.
  5. Untuk menghindari terjadinya syok sebaiknya baringkan penderitadi tempat yang datar. Naikkan kakinya stinggi 12 inchi dan hangatkan tubuh penderita dengan balutan kain atau jaket. Namun, jangan lakukan tindakan ini jika penderita mengalami cedera di kepala, punggung, leher, atau kaki.
  6. Jika kesadaran penderita menurun segera lakukan tindakan untuk menangani penurunan kesadaran. Segera hubungi ahli medis untuk menanganinya.


Cara Mudah Mengatasi Gejala Alergi Kacang Tanah

Penyakit Alergi Pada Anak | Alergi Pada Anak | Alergi Anak
Penyakit Alergi Pada Anak | Alergi Pada Anak | Alergi Anak
www.cekalergi.com
Kacang tanah adalah salah satu bahan makanan yang cukup populer di tengah masyarakat. Kacang tanah sendiri umum digunakan sebagai camilan atau campuran bahan makanan. Namun, tahukah Bunda bahwa kacang tanah ternyata memiliki berbagai kandungan yang bisa berpengaruh sangat buruk terhadap kondisi kesehatan si kecil, terutama jika si kecil mempunyai masalah alergi kacang tanah. Oleh karena itu, Bunda wajib untuk selalu waspada terhadap segala bahan makanan yang akan dikonsumsi oleh si kecil.

Reaksi pada Kulit

Alergi kacang tanah sangat mudah untuk diamati. Salah satu gejala yang paling umum adalah reaksi pada kulit. Ruam merah dan gatal-gatal adalah pertanda paling umum jika terjadi alergi kacang tanah. Jika si kecil selalu menunjukkan tanda-tanda ini setiap kali mengonsumsi kacang tanah maka bisa dipastikan bahwa ia memiliki alergi terhadap kacang tanah.

Masalah Pernapasan

Gejala berikutnya biasanya ditandai dengan munculnya masalah pernapasan. Batuk, pilek hingga sesak napas adalah pertanda bahwa si kecil mengalami alergi terhadap kacang tanah. Hindarkan segala bahan makanan yang mengandung kacang tanah dari si kecil. Jika kondisi si kecil kian memburuk maka Bunda bisa membawanya ke rumah sakit atau dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Masalah Pencernaan


Masalah berikutnya yang timbul akibat alergi kacang adalah masalah pernapasan. Bunda harus mewaspadai hal ini, tiap kali si kecil mengonsumsi kacang lalu mengalami reaksi seperti mual, muntah hingga diare adalah tanda dari alergi kacang tanah.

Cara Mengatasi Alergi Susu

Alergi Susu Pada Bayi | Alergi Pada Bayi | Alergi Susu Sapi Pada Bayi
Alergi Susu Pada Bayi | Alergi Pada Bayi | Alergi Susu Sapi Pada Bayi
www.cekalergi.com
Alergi adalah salah satu masalah kesehatan yang cukup mengganggu. Salah satu alergi yang paling umum dan sering menyerang adalah alergi susu. Alergi susu biasanya disebabkan oleh sistem daya tahan tubuh yang salah memberikan informasi pada tubuh sehingga protein susu sapi dianggap sebagai masalah bagi tubuh. Tubuh akan mengeluarkan reaksi seperti gatal-gatal, ruam, mual hingga sesak nafas. Jika sudah seperti ini maka Bunda harus lebih waspada dalam memberikan makanan atau minuman untuk Si Kecil.

Bagaimana Cara Mengatasi Anak yang Alergi Susu

Sebenarnya ada banyak cara untuk mengatasi anak yang alergi terhadap susu. Cara termudah adalah dengan mengganti produk susu yang biasa ia konsumsi. Susu soya adalah salah satu pilihan terbaik untuk menggantikan susu sapi. Susu kambing juga bisa menjadi alternatif bagi anak yang memiliki alergi susu sapi. Produk-produk susu pengganti susu sapi ini bisa Bunda temukan dengan mudah di berbagai lokasi.

Menggunakan Susu Terhidrolisasi


Susu terhidrolisasi ialah produk susu yang diproses secara khusus sehingga memiliki ukuran protein yang jauh lebih kecil jika dibanding dengan produk susu sapi biasa. Keuntungannya adalah protein susu sapi yang dipecah menjadi kecil ini menjadi sangat mudah untuk ditoleransi oleh tubuh. Konsumsi susu jenis ini tak akan membuat anak menjadi terserang alergi. Segera ganti susu yang biasa dikonsumsi dengan susu jenis ini untuk menghindari risiko alergi.

Cara Untuk Membedakan Batuk Pilek dan Batuk Alergi


Bersin-bersin, mata berair, hidung mampet bukan berarti gejala pilek atau flu. Bisa jadi gejala seperti ini adalah gejala terkena alergi. Memang, pilek dan alergi memiliki gejala yang hampir sama. Lalu, bagaimana cara membedakan keduanya? Berikut:

www.cekalergi.com

1. Batuk

Seseorang yang sakit pilek selalu diikuti dengan batuk. Namun, tidak dengan yang terkena alergi. Orang yang terkena alergi hanya sesekali saja batuk, tidak sesering ketika terkena pilek.

2. Rasa Sakit

Seseorang yang pilek biasanya disertai dengan tidak enak badan. Tubuh biasanya terasa ngilu saat pilek. Lain halnya jika seseorang terkena alergi. Biasanya, mereka hanya merasakan hidung tersumbat diikuti gatal pada mata.

3. Sakit Tenggorokan

Saki tenggorokan biasanya muncul pada seseorang yang terkena pilek, bukan yang terkena alergi.

4. Demam

Orang yang terkena alergi tak pernah mengalami demam. Demam hanya muncul pada yang terkena pilek atau influenza saja. Jika ada gejala pilek diikuti demam, bisa jadi memang terkena pilek, bukan alergi.

5. Mata Berair Atau Gatal

Seseorang yang terkena pilek sangat jarang merasakan mata berait atau gatal. Sedangkan bagi yang terkena alergi biasanya merasakan hidung tersumbat disertai gatal pada mata.

6 Langkah Pengobatan Batuk Alergi Pada Anak


Batuk adalah salah satu cara tubuh untuk melindungi dan membersihkan saluran pernapasan dari benda asing yang masuk. Saat terserang batuk, aktivitas anak akan terganggu karena tidurnya menjadi tidak pulas karena tenggorokannya sakit dan batuk-batuk.

www.cekalergi.com

Batuk yang dialami oleh  anak tidak selalu disebabkan oleh virus  influenza, namun bisa juga karena  alergi. Masalah batuk alergi pada anak  cukup sering membuat para orang tua  merasa khawatir, apalagi terdapat  kemungkinan batuk alergi dapat  menjurus pada penyakit asma.

Jika batuk terlalu parah, maka harus segera diobati. Namun, tidak hanya pengobatan, pencegahan pun harus dilakukan untuk menjaga anak terserang penyakit batuk alergi. Berikut caranya:

1. Selidiki Sebab Alergi

Orang tua harus mencari penyebab dari batuk alergi anak. Jika penyebab telah diketahui, maka orang tua akan melakukan antisipasi agar batuk anak tidak kambuh lagi dengan menghindari alergen darii batuk tersebut.

2. Alergi karena Cuaca

Jika alergi terjadi karena cuaca, maka orang tua harus segera memakaikan baju hangat pada anak karena alergi yang sering menyerang adalah alergi dingin.

3. Menjaga Kebersihan Rumah dan Lingkungan

Debu yang menempel pada sekitaran perabotan bisa mmenjadi alergen pada anak yang emngalami alergi debu. Akibatnya, anak menjadi terserang batuk alergi.

4. Hindari Binatang Peliharaan

Bulu binatang bisa menjadi salah satu pemicu batuk pada anak karena bulu binatang yang terkena angin dan terbang dapat terhirup oleh anak.

5.  Hindari Jajanan Berpengawet dan Berpewarna

Makanan yang mengandung pengawet dan pewarna tidak hanya bisa menjadi pemicu batuk alergi. Melainkan juga bisa membahayakan organ pencernaan tubuh.

6. Hubungi Dokter

Jika batuk alergi yang dialami oleh anak tak kunjung membaik, maka para orang tua bisa langsung membawa anak ke dokter untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

2 Jenis Batuk Alergi yang Sering Menyerang Balita


Batuk yang dialami oleh balita tidak berarti menandakan bahwa dirinya sedang sakit. Bahkan, seringkali batuk hanyalah sebuah refleks yang dilakukan tubuhnya untuk menjaga kesehatan dan fungsi kerja organ tubuhnya. Hal ini berarti batuk memiliki fungsi untuk membersihkan jalan atau saluran udara di tenggorokan dan dadanya.

www.cekalergi.com
Meski demikian, orang tua tetap harus waspada terhadap batuk yang dialami oleh balita. Sebab, bayi dan balita memiliki kepekaan yang lebih terhadap pengaruh lingkungan, misalnya zat-zat atau bahan kimia, serta berbagai jenis kuman. 

dr. Mardjanis Said, Sp.AK, Sub Bagian Pulmonologi, Bagian Ilmu Kesehatan Anak, RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta membedakan batuk menjadi 2 kelompok, yaitu:

Batuk Alergi

Batuk yang dialami oleh balita bisa saja karena alergi pada debu rumah, asap rokok, serpihan kulit atau bulu binatang, serbuk sari tumbuhan, makanan, zat-zat kimia yang disemprotkan, dan sebagainya. Batuk alergi yang dialami oleh balita bisa saja hilang secara spontan asal penyebabnya tidak ada atau dihilangkan.

Batuk Non-Alergi

Betuk jenis non alergi bisa saja dialami oleh balita karena infeksi kuman, terutama jenis virus dan bakteri. Saat mengalami ini, biasanya balita juga mengalami demam dan gejala lainnya. Demam atau panas yang menyertai batuk non alergi biasanya akan turun setelah 2-3 hari. Pun juga dengan batuk pileknya. Namun, jika kondisnya tidak membaik setelah 2-3 hari dan malah makin parah, maka balita harus segera dibawa ke dokter.

Susu Soya Bukan Solusi yang Tepat untuk Mengatasi Bayi Alergi Susu Sapi

Alergi Pada Bayi | Alergi Susu Pada Bayi | Alergi Susu Sapi Pada Bayi
Alergi Pada Bayi | Alergi Susu Pada Bayi | Alergi Susu Sapi Pada Bayi
www.cekalergi.com
Berdasarkan sebuah survey yang dikeluarkan oleh badan terpercaya, sebanyak 5% orang di Indonesia adalah seorang yang memiliki alergi terhadap susu sapi. Jadi, jumlah penderita alergi susu sapi bisa dibilang sangatlah banyak. Lalu mengapa seorang anak bisa mengalami alergi terhadap susu sapi? Jawabannya sangatlah banyak, beberapa diantaranya adalah masalah genetik dan masalah lingkungan. Nah, Bunda wajib waspada terhadap kemungkinan si kecil terserang alergi susu sapi. Berikut ini adalah beberapa informasi mengenai alergi susu sapi yang Bunda wajib tahu.

Apakah Mengganti Susu Sapi dengan Susu Kedelai adalah Pilihan yang Tepat?

Banyak orang yang berasumsi bahwa salah satu solusi bagi penderita susu sapi adalah dengan menggantinya dengan susu kedelai. Padahal, umumnya seorang anak yang memiliki alergi terhadap susu sapi juga memiliki alergi terhadap susu kedelai. Ternyata sebanyak 40% anak penderita alergi susu sapi juga memiliki masalah dengan susu kedelai. Sehingga para pakar kesehatan menyimpulkan bahwa susu kedelai atau susu soya bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi alergi susu sapi.

Lalu Apa Langkah yang Tepat untuk Mengatasi Alergi Susu Sapi?


Salah satu langkah yang paling tepat dalam mengatasi alergi susu sapi adalah dengan mengganti susu yang biasa si kecil konsumsi. Susu yang aman untuk para penderita alergi adalah susu formula partially hydrolyzed dan juga susu extensive hydrolyzed. Dua jenis susu ini sangat disarankan untuk pada penderita alergi susu sapi karena tingkat toleransinya terhadap tubuh sangat tinggi. Susu jenis ini hampir tidak mungkin untuk menyebabkan alergi.

3 Cara Alami Untuk Mengatasi Alergi Kulit Pada Anak


Cara paling tepat untuk mengatasi alergi kulit adalah dengan bahan-bahan alami. Dengan bahan alami, maka tidak akan ada efek samping yang ditimbulkan pada kulit. Nah, berikut bahan-bahan alami yang bisa Bunda gunakan untuk mengatasi kondisi alergi pada kulit:

www.cekalergi.com

Mentimun

Mentimun adalah salah satu bahan yang bisa digunakan untuk menyembuhkan rasa gatal akibat alergi kulit. Caranya, cukup siapkan 2 buah emntimun, cuci besih dan parut halus. Jika sudah, Bunda bisa mulai mengoleskan parutan mentimun ke tubuh/kulit anak yang mengalami alergi.

Temu Hitam

Temu hitam juga memiliki banyak manfaat untuk mengatasi alergi. Cara untuk mengaplikasikannya adalah dengan menyiapkan temu hitam dan kunyit secukupnya, kemudian haluskan dan oleskan ke bagian kulit yang mengalami alergi. Penggunaan 3x sehari rutin dapat menyembuhkan alergi pada kulit.

Daun Salam

Bumbu dapur yang satu ini bisa menjadi cara efektif untuk mengatasi alergi kulit pada anak. Cara mengatasinya adalah dengan menyiapkan beberapa kembar daun salam, kemudian cuci sampai bersih, tumbuk sampai halus dan tempelkan pada kulit yang mengalami alergi.

6 Hal Penyebab Alergi Kulit Gatal

Kondisi alergi kulit gatal tidak hanya disebabkan oleh faktor makanan atau faktor lingkungan saja, Bunda. Ternyata, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kondisi alergi kulit gatal pada tubuh. Berikut beberapa gejala penyebab kulit gatal yang harus Bunda ketahui:

www.cekalergi.com

Keturunan

Salah satu faktor alergi kulit adalah faktor genetik atau faktor keturunan. Kondisi alergi yang disebabkan faktor genetik cenderung sangat sulit disembuhkan. Kondisi ini hanya bisa dicegah dengan cara menjaga kondisi kesehatan tubuh dengan baik dan benar. Alergi yang disebabkan faktor keturunan bisa dialami oleh siapa saja tanpa dibatasi oleh usia.

Minyak Wangi

Ada beberapa orang yang tidak suka dengan bau minyak wangi. Bahkan, beberapa diantaranya bisa memunculkan kondisi alergi terhadap bau minyak wangi atau akibat dari kandungan alkohol yang terdapat pada minyak wangi.

Makanan Laut

Seafood atau makanan laut bisa menjadi penyebab alergi yang ekstrim. Namun, meski demikian hanya beberapa orang saja yang memiliki alergi terhadap makanan jenis ini. Gejala yang muncul akibat alergi seafood bisa berupa bengkak dan merah. Jadi, berhati-hati, ya!

Debu

Orang yang memiliki alergi terhadap debu harus bisa menjaga dirinya dari debu dengan memakai masker hidung, agar tidak kambuh. Jika kambuh, tubuh akan merespons dengab bersin-bersin, dan gejala-gejala alergi lainnya.

Obat-obatan

Saat sakit tubuh membutuhkan obat sebagai penetralisir bakteri yang ada di tubuh. Namun, justru ada beberapa orang yang tidak bisa meminum obat karena tubuhnya bereaksi gatal-gatal. Jika Anda termasuk, maka artinya Anda harus bisa menjaga kesehatan agar tidak mudah sakit dan tidak harus meminum obat.

Kosmetik

Kosmetik bisa menjadi penyebab alergi pada kulit dan menimbulkan gatal. Bagi sebagian wanita, kondisi ini bisa menyebabkan kulit menjadi berjerawat, berminyak hingga memerah karena menggunakan make-up/kosmetik.

Gejala-gejala Alergi Kulit Pada Anak


Alergi kulit yang terjadi papda anak adalah suatu kondisi di mana keadaan kulit mengalami suatu reaksi dan gejala yang bisa disebabkan oleh banyak faktor. Alergi kulit bisa saja muncul karena faktor cuaca, debu dan juga makanan. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk selalu memperhatikan lingkungan dan makanan di sekitar si kecil.

www.cekalergi.com

Anak seringkali menyentuh benda berdebu lalu menyentuh makanan. Sadar tidak sadar, hal ini juga bisa menyebabkan alergi kulit. Gejala pada alergi kulit bermacam-macam, seperti:

  1. Anak mengalami demam
  2. Kulitnya menjadi merah-merah
  3. Kulit menjadi bentol-bentol
  4. Kulit menjadi gatal-gatal
  5. Anak menjadi rewel dan sering menangis
  6. Tubuhnya menjadi lemas atau pucat


Alergi kulit bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Jadi, bunda harus selalu menjaga kebersihan diri anak karena mereka sering bermain di tempat-tempat yang tidak bersih dan terdapat kuman atau bakteri. Jadi, pastikan Bunda selalu mengawasi setiap gerak si kecil ya, Bun!