Jangan Panik Saat Menghadapi Alergi Pada Anak. Tetap Waspada!

alergi pada anak
www.cekalergi.com

Saat terjadi alergi pada anak mungkin panik adalah salah satu reaksi yang paling sering muncul pada Bunda. Memang, ini adalah hal yang bisa dibilang cukup memusingkan bagi kalangan ibu-ibu muda atau ibu yang baru saja menghadapi hal ini untuk pertama kalinya. Padahal, sebenarnya ini bukanlah suatu masalah yang berbahaya bagi kesehatan Si Kecil.

Memang, ada beberapa jenis alergi yang bisa berakibat cukup fatal bagi kesehatan dan keselamatan Si Kecil. Namun, mayoritas jenis alergi tidak terlalu membahayakan keselamatan Si Kecil. Hal yang harus Bunda perhatikan pada kasus alergi adalah reaksi anafilaksis. Reaksi ini adalah reaksi alergi berat yang terjadi setelah adanya kontak dengan zat penyebab alergi melalui produksi histamin dan IgE.

Apa Itu Reaksi Anafilaksis yang Terjadi Saat Alergi Pada Anak Menyerang?

Bunda jangan panik saat Si Kecil mengalami reaksi anafilaksis. Beberapa reaksi anafilaksis yang patut Bunda waspadai adalah berikut ini:
  • ·         Muncul rasa gatal berlebih dan juga bintik kemerahan di seluruh tubuh.
  • ·         Mengi atau sesak napas hingga berbunyi
  • ·         Pembengkakan pada wajah
  • ·         Bibir membiru
  • ·         Gangguan pada tenggorokan
  • ·         Mual, muntah dan sakit perut
  • ·         Demam yang sangat parah

Meskipun berbahaya namun reaksi anafilaksis bukanlah sesuatu yang harus Bunda takutkan. Yang harus segera Bunda lakukan adalah segera mengawasi kondisi pernapasan Si Kecil. Jika pernapasan Si Kecil semakin memburuk hingga membuat ia tersedak maka segera atasi hal tersebut. Lalu bantu Si Kecil dengan memosisikan tubuhnya hingga ia dapat bernapas dengan lancar. Lalu sentuh bagian kaki dan tangan Si Kecil, jika terasa dingin maka Bunda harus menghangatkan bagian tersebut dengan menutupnya dengan selimut.

Untuk melakukan pertolongan pertama Bunda bisa memberikan adrenalin autoinject. Adrenalin autoinject adalah obat adrenalin sekali pakai yang cara penggunaannya adalah dengan disuntikkan pada otot Si Kecil. Obat jenis ini bisa Bunda temukan dengan mudah di apotek. Jika kondisi semakin memburuk maka jangan ragu lagi untuk membawa Si Kecil ke dokter, rumah sakit atau klinik terdekat agar mendapatkan penanganan yang lebih baik.

Mencegah Alergi Pada Anak

Untuk mencegah alergi secara tepat maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui alergennya. Jika alergen sudah diketahui maka mencegah alergi bukanlah sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Beberapa saran dari pakar kesehatan ini mungkin akan sangat membantu para Bunda dalam menghindarkan alergi pada Si Kecil.

Menjaga kebersihan dan kondisi rumah adalah satu hal yang mutlak harus dilakukan. Di dalam rumah yang kotor maka reaksi alergi akan lebih mudah terjadi. Debu, kelembapan dan hewan kotor seperti tikus akan menjadi penyebab alergi yang cukup memusingkan. Oleh karena itu, kebersihan rumah harus selalu dijaga setiap saat.

Saat Si Kecil keluar rumah maka Bunda wajib untuk memakaikan masker jika memang Si Kecil memiliki alergi terhadap debu dan udara kotor. Memperbanyak konsumsi vitamin C pada Si Kecil juga sangat memengaruhi kondisi kesehatan Si Kecil. Hal-hal sederhana ini jika Bunda lakukan setiap saat maka kondisi kesehatan Si Kecil akan selalu terjaga dan terhindar dari alergi pada anak.

5 Tips Untuk Memilih Susu Formula yang Baik Untuk Bayi


www.cekalergi.com
Banyaknya susu formula yang beredar di pasaran membuat Ibu harus waspada dan mempelajari beberapa tips tepat untuk memilih susu formula terbaik untuk bayi. Berikut tipsnya:

Kualitas dan Keamanan Susu

Susu formula yang aman untuk dikonsumsi oleh bayi adalah susu formula yang diproduksi dengan mengikuti standar Good Manufacturing Product (GMP) dan berada di bawah pengawasan ketat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh badan otoritas yang berwenang. Beberapa diantaranya adalah  EU (European Union), U.S FDA (the United States Food and Drug Administration), dan peraturan perundang – undangan yang berlaku di Indonesia. dan susu formula yang baik seharusnya juga telah melalui uji rutin yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Pilih yang Sesuai dengan Kondisi Bayi

Dalam memilih susu formula, Ibu harus paham betul tentang kondisi anak. Ibu harus mencermati sensitifitas yang mungkin muncul saat bayi diberikan susu formula. Hal ini wajib karena jika sampai salah susu formula, maka fungsi organ bayi akan terganggu.

Pilih Sesuai dengan Usia Bayi

Susu formula harus dipilih sesuai dengan usia anak. Susunan zat yang dibutuhkan untuk setiap usia sangat berbeda. Oleh karena itu, Ibu haruslah memperhatikan usia si kecil dengan susu formula yang akan diberikan kek bayi. 

Harga dan Merk

Kandungan gizi pada susu formula dengan berbagai merk sebenarnya sama saja. Hal ini karena produsen menciptakan susu formula mengacu pada standar Recommended Dietary Allowance (RDA) dalam komposisi kalori, vitamin, dan mineral yang lengkap dan seimbang sesuai dengan kebutuhan bayi demi mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Begitu pula dengan merk susu formula.

Cocok atau tidaknya susu formula terhadap anak adalah tergantung dari penerimaan organ tubuh anak. Bisa jadi, anak tidak cocok dengan susu formula dengan merk terkenal dan harga yang mahal.

Komposisi Susu Formula

Jangan suka terkecoh dengan apa yang ditawarkan oleh iklan. Biasanya iklan akan menayangkan susu formula yang memiliki berbagai macam tambahan zat gizi yang belum tentu anak butuhkan. Oleh karena itu sebelum membeli susu ada baiknya untuk berkonsultasi kepada dokter kepercayaan. Dibawah ini terdapat daftar nilai gizi yang kurang lebih terkandung Di dalam ASI tiap 100 ml:
  • Protein 1, gram
  • Lemak 4,2 gram
  • Karbohidrat 7 gram
  • Laktoferin 250-270
  • Vitamin A 60 mcg
  • Vitamin D 0,01 mcg
  • Vitamin C 3,8 mcg
  • Kalsium 35 mg
  • Fosfor 15 mg
  • Besi 76 mcg
  • Natrium 15 mg
  • Ig A 119,6 mg
  • Ig G 2.9 mg
  • Ig M 2,9 mg
  • Lisosin 24,3-27,5 mg

2 Jenis Susu Formula Bayi


www.cekalergi.com

Anak adalah investasi masa depan yang pertumbungan dan perkembangannya harus dipantau dengan baik oleh orang tua. Gizi terbaik untuk bayi adalah ASI. Sayangnya, tidak semua Ibu mampu memberikan ASI karena beberapa sebab. Oleh karena itu, bayi diberikan susu formula agar kebutuhan gizinya tetap terjaga dengan baik. Tapi, Ibu juga harus tahu jenis-jenis susu formula apa saja yang bisa Ibu berikan untuk bayi agar kebutuhan nutrisinya terjaga. Berikut macam-macam susu formula menurut FDA (Food Drug Amdministration):

Formula Susu Kedelai

Susu ini terbuat dari kacang kedelai. Formula susu sapi memiliki kandungan gizi yang lebih seimbang dan sangat mudah dicena untuk bayi. Sayangnya, terkakdang beberapa bayi mengalami ketidakcocokan atau intoleransi dalam mengonsumsi susu sapi.

Hingga sekarang, belum ada bukti jelas bahwa penggunaan susu formula dari kedelai dapat membantu mengatasi kolik pada bayi. Bisa jadi, kolik pada bayi terjadi karena intoleransi terhadap laktosa. Maka, sebaiknya Ibu memberikan susu bebas laktosa kepada bayi. Susu formula yang berbahan dasar kedelai pun tidak dianjurkan untuk diberikan kepada bayi di bawah usia 6 tahun.

Formula Hidrolisa Protein

susu formula jenis ini mengandung proteion yang dipecah atau dihidrolisa, ehingga menjadi bentuk yang lebih kecil bila dibandingkan dengan protein pada susu sapi atau susu kedelai. Tujuannya adalah untuk mengurangi reaksi alergi yang ditimbulkan pada bayi. Secara umum, nilai kandungan gizi dari susu formula hidrolisa protein sama dengan susu formula. Susu formula hidrolisa protein sangatlah disarankan untuk bayi yang memiliki intoleransi terhadap susu sapi dan susu kedelai.
jadi, pastikan Ibu tahu jenis susu formula untuk Si Kecil, ya!

Alasan Mengapa Seafood Bisa Picu Alergi


www.cekalergi.com

Seafood mengandung gizi yang tinggi dan citarasa yang sangat lezat. Sayangnya, seafood termasuk dalam kategori makanan yang bisa menyebabkan alergi pada tubuh. Umumnya, alergi makanan laut disebabkan oleh makanan yang termasuk dalam golongan crustacean misalnya udang dan kepiting dan molluscs seperti kerang. 

Reaksi alergi yang dijumpai terhadap makanan laut dan ikan bisa berupa mual, diare, kram perut, gangguan pernapasan, gatal dan bengkak hingga anaphylaxis shock, yakni reaksi alergi yang parah dan berbahaya. Bahkan, jika sampai parah, maka bisa menyebabkan kematian.

Alergi ikan, udang, dan makanan laut lainnya bersifat unik karena reaksi alergi tidak hanya dapat timbul karena konsumsi langsung, namun juga dapat timbul akibat menghirup asap dan uap yang dihasilkan saat memasak, terutama saat memanggang. Hal ini disebabkan karena pada saat proses pemasakan, makanan laut dan ikan dapat melepaskan komponen protein dengan ukuran sangat kecil yang dikenal sebagai amines. Jika komponen ini menempel pada alat masak, maka potensi untuk terkena alergi pun masih ada.

Biasanya, alergi terhadap seafood bersifat spesifik pada golongan tertentu, yakni antara alergi ikan, alergi kerang, alergi udang, atau hewan cructacean lainnya. Itu artinya,  seseorang yang mengidap alergi terhadap ikan tuna biasanya tidak mengalami alergi udang. Namun, seseorang yang alergi terhadap satu jenis makanan laut pada satu golongan tertentu rentan mengalami alergi terhadap jenis makanan laut lain pada golongan yang sama.

Gejala-Gejala Alergi Seafood Pada Anak


www.cekalergi.com

Alergi anak terhadap makanan seafood, sepeti ikan, udang, tiram dan makanan laut lain bisa menimbulkan gejala alergi yang parah, yaitu sebuah anafilaktik atau serangkaian gejala alergi yang terjadi pada anak secara bersamaan.

Dalm kondisi tertentu, anafilaktik bisa mengakibatkan otot-otot saluran napas mengerut, sehingga bisa menutup jalan napas. Apalagi, gejala alergi bersamaan bisa langsung menurunkan tekanan darah secara mendadak. Akibatnya, anak bisa mengalami hilang kesadaran dan bisa berujung kematian.

Biasanya, gejala alergi pada seafood bisa ditandai dengan adanya pembengkakan pada saluran wajah dan napas, gatal-gatal serta ruam merah pada kulit dan gangguan pada saluran pencernaan. Cara untuk mencegah alergi seafood cukup mudah.

Caranya adalah dengan menunda memberikan makanan laut hingga anak berusia 3 tahun. Jika memang ingin memberi ikan, bisa dimulai dengan ikan mujair, ikan lele, dan ikan tawar lainnya. Sedangkan untuk ikan air laut bisa dicoba dengan memberikan ikan salmon.

Pertolongan Pertama Alergi Pada Anak


Cara untuk mencegah alergi paling tepat adalah dengan mengetahui zat, bahan atau makanan apa saja yang bisa memicu munculnya alergi. Jika anak mengalami alergi dengan makanan tertentu, sebaiknya anak diperkenalkan dengan makanan satu persatu untuk mengtahui makanan apa saja yang bisa memicu alergi.

www.cekalergi.com

Namun, jika memang sudah memiliki riwayat aleri sebelumnya, sangat disarankan untuk membawa obat anti alergi seperti difenhidramin dan suntikan epinefrin sesuai dengan petunjuk dari dokter.

Jika alergi masih tergolong fase ringan, maka harus segera ditangai dengan cara sebagai berikut:
  1. Cobalah untuk menenangkan penderita karena kecemasan malah akan memperparah kondisinya.
  2. Ketahui dan identifikasi faktor yang memicu alergi. Jika sedah diketahui segera jauhkan penderita dari pemicunya. Jika pemicu alergi berupa sengatan lebah maka sebaiknya ditangani dengan mengeluarkan sengat dengan pencungkil kuku jangan gunakan pinset karena bisa menghancurkan sengat akibatnya racun akan menyebar lebih banyak.
  3. Jika penderita mengalami gatal-gatal segera oleskan pelembab yang mengandung kalamin atau berikan sesuatu yang dingin.
  4. Waspadai penderita dengan gejala-gejala peningkatan distres
  5. Gejala alergi ringan biasanya hanya memerlukan pengobatan dokter yang ringan seperti antialergi.


Sedangkan untuk alergi yang parah, maka cara yang digunakan adalah sebagai berikut:
  1. Lakukan pemeriksaan ABC. Jika penderita menunjukkan tanda-tanda pembengkakan saluran napas seperti mengi, suara serak, sulit bernapas, dan lemas bahkan pingsan maka sebaiknya segera ditangani oleh ahli medis. Sebagai penanganan darurat Anda bisa memberi bantuan nafas pada penderita.
  2. Cobalah untuk menenangkan penderita.
  3. Jika alergi disebabkan sengatan lebah maka sebaiknya hilangkan sengat dengan pencungkil. Bukan dengan menggunakan penjepit.
  4. Segera berikan obat alergi yang biasa dikonsumsi penderita. Namun, jangan berikan obat melalui mulut jika penderita sulit bernapas.
  5. Untuk menghindari terjadinya syok sebaiknya baringkan penderitadi tempat yang datar. Naikkan kakinya stinggi 12 inchi dan hangatkan tubuh penderita dengan balutan kain atau jaket. Namun, jangan lakukan tindakan ini jika penderita mengalami cedera di kepala, punggung, leher, atau kaki.
  6. Jika kesadaran penderita menurun segera lakukan tindakan untuk menangani penurunan kesadaran. Segera hubungi ahli medis untuk menanganinya.


Cara Mudah Mengatasi Gejala Alergi Kacang Tanah

Penyakit Alergi Pada Anak | Alergi Pada Anak | Alergi Anak
Penyakit Alergi Pada Anak | Alergi Pada Anak | Alergi Anak
www.cekalergi.com
Kacang tanah adalah salah satu bahan makanan yang cukup populer di tengah masyarakat. Kacang tanah sendiri umum digunakan sebagai camilan atau campuran bahan makanan. Namun, tahukah Bunda bahwa kacang tanah ternyata memiliki berbagai kandungan yang bisa berpengaruh sangat buruk terhadap kondisi kesehatan si kecil, terutama jika si kecil mempunyai masalah alergi kacang tanah. Oleh karena itu, Bunda wajib untuk selalu waspada terhadap segala bahan makanan yang akan dikonsumsi oleh si kecil.

Reaksi pada Kulit

Alergi kacang tanah sangat mudah untuk diamati. Salah satu gejala yang paling umum adalah reaksi pada kulit. Ruam merah dan gatal-gatal adalah pertanda paling umum jika terjadi alergi kacang tanah. Jika si kecil selalu menunjukkan tanda-tanda ini setiap kali mengonsumsi kacang tanah maka bisa dipastikan bahwa ia memiliki alergi terhadap kacang tanah.

Masalah Pernapasan

Gejala berikutnya biasanya ditandai dengan munculnya masalah pernapasan. Batuk, pilek hingga sesak napas adalah pertanda bahwa si kecil mengalami alergi terhadap kacang tanah. Hindarkan segala bahan makanan yang mengandung kacang tanah dari si kecil. Jika kondisi si kecil kian memburuk maka Bunda bisa membawanya ke rumah sakit atau dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Masalah Pencernaan


Masalah berikutnya yang timbul akibat alergi kacang adalah masalah pernapasan. Bunda harus mewaspadai hal ini, tiap kali si kecil mengonsumsi kacang lalu mengalami reaksi seperti mual, muntah hingga diare adalah tanda dari alergi kacang tanah.